18 June 2009

Tragedi Gigi

Malam itu di sebuah rumah di daerah Jogjakarta.

Ibu : "Mbak ra, gigi ibu lepas nih yang depan".

Ria : "Kok bisa bu?"

Ibu : "Tadi pas gigit-gigit sate sama gule tiba-tiba kayak ada yang nyangkut gitu di daging gulenya. Ternyata gigi ibu. Terus tak ambil deh (ternyata ada istilah gigi nyangkut di daging) Aduh, ini gigi apa di lem aja ya?"

Ria : Masih berpikir bahwa Ibu mau ke dokter gigi malam itu juga. "Yauda bu, di lem aja kalo ngga. Biar ngga kelihatan ompong".

Ibu : "Iya. Tadi ibu udah minta dibeliin alteco kok".

Ria : masih berpikir apa dia salah dengar atau memang ibunya yang agak-agak. "Ibu seriusan mau ngelem gigi ke gusi pake Alteco?" (eh alteco aja loooh bo. itu kan buat cangkir)

Belum nyokap gua sempat jawab, datanglah supir gua membawa lem alteco. Gua masih bingung antara mau ketawa atau marah. hahaha. Akhirnya gua dan ade-ade gua melarang nyokap melakukan tindakan aneh itu dan dia ngga jadi mengelem gigi patahnya dengan lem alteco. Hahahaha.

12 April 2009

Renungan di bawah shower

Percaya atau engga. Kamar mandi adalah salah satu tempat paling inspiratif buat kebanyakan orang. Betul ngga? Entah itu saat lagi mandi atau duduk sejenak mengeluarkan apa yang perlu dikeluarkan. Rieke Diah Pitaloka menamakannya "Renungan Toilet" karena beban pikiran dan masalah kita biasanya keluar saat kita sedang merenung sambil mengeluarkan "yang lain". Setelah merasa cukup mengeluarkan segala hal yang membuat sakit itu, kemudian kita menghilangkan semua jejaknya dengan menekan tombol flush. Suuurrrrr! Habis semua.

Secara nama renungan toilet sudah ada yang menggunakan, maka gua menggunakan nama "Renungan di bawah shower" untuk judul tulisan dari segala emosi dan pikiran yang menguap saat gua berdiri di bawah shower.

Kenapa renungan di bawah shower? Well, simple sih. Pertama, karena memang saat memasuki kamar mandi rumah gua, alter ego gua akan keluar. Hahahaha. Diri gua yang lain, yang ngga pernah dilihat orang. Nah, saat alter ego gua keluar itulah biasanya gua akan dapat melihat suatu masalah dari sisi yang berbeda. Bukan hanya dari sudut pandang seorang Ria Villafasari Djoyohadiwiguno yang biasa kalian lihat.
Kedua, karena saat gua nyalakan shower dan air hangat keluar lalu menyentuh badan gua, maka saat itu semua masalah bisa keluar juga. Menguap kayak air. Kemudian, kamar mandi gua akan berubah jadi panggung drama karena tiba-tiba gua bisa nangis, ketawa, marah-marah, ngomong, bengong, dan berpikir di luar batas. hahahahaha

Well, lain waktu gua akan menuliskan salah satu "renungan di bawah shower" gua. Keep visiting my blog, because it can be a story about you. See ya in next "Renungan di bawah shower"


Love
RVD

08 April 2009

Kesialan 1

Kali ini gw mau menceritakan soal kesialan yang menimpa gw hari rabu minggu kemarin. Jadi ceritanya gw dan anak kom yang lain pergi ke pim (pondok indah mall). Gw dan Sarah kesana karena lagi ngidam sushi tei. Sementara anak-anak yang lain ke pim karena ada janji ketemuan sama manager nya Glen Fredly.Setelah makan sushi dan ngga jadi ketemu managernya Glen (grrr), kami semua memutuskan pulang karena ngga mau sampe di kosan terlalu malem. Dan penderitaan pun dimulai.

Jadi gw dan anak kosan lain yang berjumlah 7 orang (ria, sarah, icrut, ica, time, kibo, dan ega) pulang ke lenteng agung numpang mobilnya Toil. Mobil Toil itu sedan (entah apa) dan kemudian dimuati oleh 8 orang bobotnya lumayan. Hahahahaha. Karena ngga muat, akhirnya kita pangku-pangkuan dalam mobil. Gw dipangku Sarah waktu itu. Selama perjalan yang terasa amat panjang dan melelahkan itu (banyak polisi tidur bray dan mobilnya jadi ceper karena keberatan), Sarah selalu berucap "Gw pengen muntah Ri". Aduuuhhhh!

Akhirnya setelah sampe rel kereta api Lenteng Agung, kami ber 7 diturunkan oleh Toil dengan perasaan lega.Perjalanan kutekers ceria tidak sampai disitu kawan-kawan. Dari rel kereta api gw dan anak-anak (minus ega)naik angkot ke Margonda buat nyari makan. Kelar makan, kita pulang ke kosan. Naik angkot lagi terus turun di Kober terus jalan ke stasiun terus kita misah. Icrut sama Kibo ngambil motornya Kibo di FISIP. Time naik ojek balik kerumahnya. Tinggallah gw berduaan lagi sama Sarah. Hahahaha.

Waktu lagi nunggu bis kuning di halte stasiun, kita ketemu Inza, junior di komunikasi. Tidak lama setelah kami bertiga haha hihi bis kuning pun datang. Gw langsung bangkit dari duduk dan ngajak Sarah dan Inza naik.
Ria : Itu bikun. Eh ayo yo. Naik itu aja biar cepet
Sarah: Eh ri. itu tulisannya 'Poltek'. emang ngga apa-apa kalo naik itu? nanti kita diturunin di Poltek lagi
Ria : ah sikat bal. Daripada lama
Inza : angguk-angguk

Akhirnya kita naik bis kuning sialan itu. Eh bener aja loh katanya Sarah, sampe depan Poltek yang daerahnya spooky banget (deket danau mipa dan gudang air) kita diturunin aja sama supirnya disitu terus dia cabut ke Poltek. Jadilah gw, Sarah, dan Inza menangis dalam hati. Yang bikin menderita adalah makhluk-makhluk yang mengintip dari sela-sela pepohonan atau menampakkan diri karena ingin tahu (yah you know lah makhluk yang gw maksud). Setelah setengah jam kami bertiga denan murahannya teriak ojek-ojek dan berusaha memberhentikan orang-orang yang kira-kira naik motor cuma sendirian, sarah punya ide buat sms Bobi (temen kosan gw) dan minta di giringin 3 ojek ke depan Poltek.

Belum jadi Bobi menggiring 3 ojek, datanglah 2 abang ojek menawarkan diri. Masalah baru datang. Ojek cuma 2, tapi orangnya 3. Akhirnya, daripada lama-lama gw dan Sarah yang satu kosan boti (bonceng tiga) sementara Inza naik ojek sendirian. Lagi-lagi kan gw berdempetan sama Sarah. Selama perjalanan, Sarah terus-terus teriak malu lah kayak anak Sd dan lain-lain. Tiba-tiba dia nyeletuk "Ri, paha dalem gw geli". Najis! Gw tidak kuasa menahan ketawa dan ketakutan. Takut abangnya horny denger si sarah ngomong gitu. Setelah perjalanan bonceng tiga nan seru yang penuh dengan tawa dan paha dalem yang geli, gw dan sarah pun tiba di kosan dengan selamat dan kaki keok. hahahahaha.

02 March 2009

Locked

Hari ini gue melakukan kebodohan. Hehe. Jadi ceritanya, kamar kosan gue yang baru ngga bisa dikunci dari dalam. Selama 1 minggu sebelumnya gue berada di dalam kamar (tidur, mandi, ganti baju, nyanyi2, joget2, dll) tanpa dikunci dan itu berarti gue mempertaruhkan keselamatan jiwa gw. Betul kan?! Coba bayangkan kalo ada orang yang tau. Bisa-bisa dimanfaatkan buat melakukan suatu kejahatan saat gue tidur atau lain sebagainya.

Maka setelah merenung di toilet gedung A saat buang hajat sore tadi, gw menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. Dengan inisiatif tinggi gw memutuskan untuk mengunci kamar dari luar kalo gw lg di dalam. Maka uji coba pun dilakukan.

Jadi gw masuk kamar kan nih. Terus tangan gw, gw keluarin menuju lubang kuci melalui jendela yang ngga jauh dari situ. Terus gw kunci deh kamar gw. Ceklek.

Setelah itu, gw membersihkan wajah dan memasak air. Untuk memanfaatkan waktu sambil menunggu air mendidih, gw memutuskan menyapu kamar gw. Tapi sapu nya di luar, sodara2.

Terus, gw mengeluarkan tangan gw melalui jendela yang sama (cuma ada 1 jendela), memasukkan kunci dan memutar2nya berusaha membuka pintu. Kemudian yang terjadi adalah.... Kuncinya macet dan gw panik ngga bisa keluar. Mampuslah!

setelah mencoba untuk kedua kalinya, gw berhasil!! Hahahaha. Kita lihat saja pada percobaan kedua nanti malam. Doakan saya tidak terkunci lagi ya. Hihi

24 January 2009

Rp. 2000

Alkisah suatu hari, gw dan Dimas janjian ketemu di kampus karena abis itu kita mau jalan. Kita pergi dari rumah masing2. Terus, karena jalan duluan dan ngga kena macet, gw sampe duluan di UI yang hari itu panas gila2an.

Setelah menunggu cukup LAMA, gw memutuskan menelpon dia.

Ria : "Halo, kamu dimana?"
Dimas: "Udah deket kok. eh yang, kamu ke gerbang UI dong. sekarang ya"
Ria : "Heh? Kenapa?"
Dimas: "Uang aku cuma Rp. 1.300. Jadi aku ngga bisa masuk UI"
Ria : ketawa dalam hati

Akhirnya, gw jalan dari takoru (FISIP) ke gerbang UI! Jalan sodara2. Karena ngga ada ojek, bis kuning yang melintas, ataupun orang yang bisa ngedropin gw ke gerbang. Sampe disana, Dimasnya belum ada. Jedeng!! Akhirnya gw menungu di pinggiran jalan sendiri sambil minum ice lemon tea. Ngga berapa lama kemudian, datanglah dia dengan mobil nissan (apa gitu) coklat.

Terus gw naik ke mobilnya. Menyerahkan uang 5000an. Terus menuju lapangan parkir Psikologi. Dan bersama2 masuk ke FISIP. What a colourful day! hahahahahhahahah. Well, always there some fantastic funny stories if we're together, rite? Hahahaaha

22 January 2009

untitled

God has a way to make our love stronger. I think so. Dan sepertinya Tuhan memilih jalan ini buat kita. Entah bener, entah ngga.

Aku dan kamu ngga harus punya pemikiran yang sama. Sadar ngga? Perbedaan pendapat diantara kitalah yang membuat kita satu.

Mampus lo jatuh cinta!
And now, this is our way. We have two choices. Moving forward or turn around.

Well, whatever happened, is happening, or will happen. I keep moving forward for you, for me, for us.

17 January 2009

Akibat dari rasa ingin tahu yang terlalu besar

Fiuh. Judul yang cukup panjang ya. Hahahaha. Menurut ilmu yang pernah gw pelajari di kampus dalam mata kuliah Psikologi Komunikasi, manusia emang selalu ingin tahu tentang apa yang orang lain lakukan dan kenapa mereka melakukan hal itu. Kalo ngga salah, namanya teori atribusi. Kalo ngga salah ya! Hahahaha.

Kadang2, perilaku selalu ingin tau ini bisa menyusahkan buat kita lho! Seperti yang terjadi pada teman gw, Resti namanya. Jadi ceritanya, kemaren gw dan resti jalan ke Kober (daerah tempat jual stationary di balik stasiun UI depok) buat nyari cat poster, kuas, dan benang pancing. Barang2 itu nantinya bakal kita pakai buat ngedekor stand HMIK (himpunan mahasiswa ilmu komunikasi) di acara Fisip Fun Fair.

Terus, selese nyari printilan tadi, kita berdua pulang. Dijalan pulang itu, gw dan resti melihat seorang anak kecil bugil nyempil kayak upil (KBNKU) lagi berdiri membelakangi kami. Disebelah anak KBNKU tadi, terdapatlah benda cair berwarna coklat. Gw ngga tau apa itu dan ngga berani ngira2 apa itu. Syukurlah mata gw agak minus, jadi gw ngga bisa melihat dengan jelas bentuk dari genangan tadi.

Jadi, karena merasa ada yang ngga beres dengan pemandangan itu maka gw berjalan tanpa melihat anak itu dan benda asing disampingnya. Tapi ngga begitu dengan teman gw, Resti, yang punya rasa ingin tahu cukup besar. Dia jalan dengan memperhatikan pemandangan td. Terus, tiba2 dia loncat ke gw dan bilang

Resti: "Ria, lo harus tau yang coklat2 sebelah anak td itu apa"
Ria : "hmmp, pasti ngga beres ya res?"
Resti: "itu tokai nya anak itu ri! iuh!"
Ria : "tau dari mana res?"
Resti: Tadi gw liatin. terus gw liat pantatnya anak itu. masih ada bekasnya gitu coklat2. iiihh"
Ria : mampus lho res!

Hahahaha. Jadi ambil pelajarannya. Kalo lo merasa ada yang ngga beres dan perasaan lo ngga enak, ngga usah diliatin (apapun itu). Hahahaha